Mereka yang mau melihat "sampah" ku :')

Remember life? Thats daddy!!

Sabtu, 23 April 2011
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....



Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.







Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil...
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka...
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!"
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga...
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama...
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir..
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu..
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti..
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan..
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin, Karena Papa tahu
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti. Dan akhirnya, Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia...

♥papa♥ayah♥bapak♥papi or everything we called it. WE LOVE YOU DADDY!!!

LOVE LIFE part13

Selasa, 19 April 2011
Aku masuk ke rumah sambil senyum senyum, mama tiba tiba nanya "Ty, kamu kenapa? pasti tadi pacar kamu kan? hayo ngaku"
"yaampun mah itu bukan pacar aku tau, itu temen SMP ku dulu" seru ku.
"iyadeh mama mah percaya aja, mandi sana bau tau. anak gadis malah males mandi, yang deket bukannya cowok malah lalet loh ntar"
"ish mama, penting banget sih ngatain akunya. yaudah deh aku mandi dulu yaa"

Selesai mandi aku membuka laptop dan mulai melangsungkan kegiatan ku di dunia maya. ku buka chat list dan terlihat siapa saja yang online siang ini. Nama Asta Wibowo pun terlihat disana, ragu ragu aku mengklik namanya. namun tak ku tuliskan apapun di kolom chat nya.
tiba tiba teman ku menyapa
"Ty!"
"hai ndri!"
"si asta online tuh, chat gih!"
"gila kali lu, gak ah"
"ish gapapa, coba coba berhadiah aja kali Ty"
aku tergoda untuk mencobanya, apapun yang terjadi nanti, anggep aja takdir gumam ku dalam hati.
"yadeh"
aku mengklik nama Asta wibowo sekali lagi dan memulai chat baru.
"ini asta anak kelas x.f  kan?"
"iya" jawabnya singkaaaaat sekali
habis itu aku gak tau lagi harus ngapain jadi aku langsung nanya sama Andri temanku tadi.
"ndri, udah dijawab nih trus harus ngapain lagi guenyaa?"
"tanya lah boleh kenalan kan? gituu dong"
"ngaco aja! gak berani gue tau"
"ish yaudah terserah"
baru akan mengetikkan apa yang disarankan Andri padaku tiba tiba Asta offline. mampus gawat asli gimana dong aaaah pasti dia illfeel sama gue aa mati mati teriak ku dalam hati.
"dri masa dianya offline :("
"mampuuus! tadi udah gua saranin chat kayak tadi malah gak mau"
"elah tau ah, udah yee gua mau offline. bye" aku menonaktifkan chat ku dan menyelesaikan hal yang mulai membuat ku sakit kepala ini.
aduh gimana dong ya kalau astanya illfeel? aduh aduuh.
 ***
Besok pagi nya aku masuk sekolah, ya..lumayan sih  libur sehari cukup buat tidur seharian. Aku sudah siap dengan apapun yang terjadi hari ini, apapun yang nantinya akan terjadi antara aku dengan Asta.
sesampainya di sekolah aku langsung menuju kelas ku di lantai 3. Capek deh ya naik ke lantai 3, belom nyampe kelas udah luntur duluan bedak bayi yang ku pakai tadi pagi. Baru aku membuka pintu kelas, tiba tiba....
"cieee yang tadi malem chat sama ayangnya wkwk" tiba tiba Della, Lila, Gitta, Adri, Odi, Andri, Riri, Achy. menyoraki ku.
"hah?" jawabku pongo
"alah belaga pilon haha" seru Odi
"lo pada tau dari mana sih? Andriiiiiii pasti elo deh !" lirik ku ke Andri.
"haha ampun mbak, kan sesama teman harus saling berbagii hehe"
"trus trus? ceritain doong!" teriak Riri sambil menarikku duduk disebelahnya.
aku menghembuskan nafas sekali lalu cerita mengalir begitu saja dari mulutku, termasuk perasaan gak enak ku saat Asta memutuskan untuk offline saat chat bersama ku.
"jadi dianya malah off Ty?" tanya Della
"ho'oh. salah enggak sih gue?"
"gak kok" jawab Gitta
"iyalah enggak, dianya sok jual mahal tuh haha" sambung Lila
"selow Ty. ambil aja hikmahnya, kalo elo udah menyatakan suka secara gak langsung" sambung Odi asal
"nancep bgt bos kata kata lo di gue" kataku
"tapi bener juga sih, trus sekarang gue tuh gimana maksud gue, guenya agresif banget gak sih?" tanyaku pada semua
"ya enggak lah, bodo amat orang mau ngomong apa, yang penting lo sekarang udah lega." jawab Achy
"udah lega juga nanti lo bakal terkenal looh" kata Della
"hah? kok jadi terkenal?" tanyaku.
"iyalah, soalnya nanti temen temennya asta bakal banyak yang tau elo. karena pasti si asta cerita doong ke temen temennya." jawab della
"yaampun iya!! kok gue gak mikir itu sih?? ah mati dong gue.."
"gak bakal mati kok, paling malu dikit hahaha" jawab anak anak hampir berbarengan.
"sial haha" jawabku sambil tertawa kecil
Trus gimana dong?! mati aku.

LOVE LIFE part12

Hari dimulai dengan hari senin lagi. Yaampun bisa enggak sih bikin hari senin itu gak ada? masih ngantuuuukkk!
aku cepat cepat mandi, sarapan, dan langsung buruburu ke sekolah. ku lirik jam tangan ku, ohmyGod!! udah jam 6.20
"aaaa angkotnya mana sih?! nanti telat nih aduuh"
disaat angkotku mulai datang aku langsung naik tanpa babibubebo lagi. orang orang di angkot melihatku dengan tatapan aneh.
ini pada kenapasih? gumamku. biarin deh ah, mungkin pada takjub sama kecantikan gue hahaha . aku mengambil handphone dan mulai menjelajahi dunia maya sambil menunggu sampainya aku di sekolah. ku baca timeline Twitter .
@sartikaarga just woke up.
. aku geleng geleng kepala, orang gila nih haha pikirku. lalu aku turunkan keypad ku ke bawah
@ichazhafira belom mandii, biar ah gak sekolah ini hahah
. aku tertawa kecil lalu......"AAAAAAAAAAAAAA GUA LUPA KALO HARI INI LIBUR!!!". Tatapan orang angkot mungkin sekarang sudah mencapai aneh tingkat akut terhadapku, biarlah yang penting sekarang turun trus balik kerumah.
sesampainya dirumah mama ngeliatku dengan tanda tanya yang sangat jelas sekali di wajahnya "aku lupa hari ini libur mah" jawabku sebelum ditanya. mama malah cekikikan "lagian kerajinan haha, orang tadi pagi mama mau bilangin kamu eh kamunya malah udah berangkat. yaudah gak jadi hehe"
"MAMA TAU AKU LIBUR?? kenapa gak bilaaaaang huaaaa"
"taulaah, tetangga kita kan juga pada libur, siapa suruh gak nanya mama dulu? yaudah ganti baju sana" suruh beliau sambil senyum senyum. uuh dasar mama bandel!
***
ku baca majalahku pagi ini, majalah yang kemarin belum sempat ku baca. tiba tiba dering sms mengagetkan ku
"hai Ty, jadi gak kita ngumpul hari ini?-pradani" hah? oiya! yaampun hampir aku lupa. lalu aku membalas smsnya.
"hai dan, jadi kok jam 10 ya."
"sip, mau dijemput gak elonya?" gila! mau sih tapii...
"hah? gausah nanti ketemuan ajaya di rumah yesi hehe"
"beneran gak mau? yah padahal gua bawa motor nih."
"yaaa udah deh, gua tunggu di tempat biasa ya"
"sip! see you :)"
selesai membalas smsnya aku senyum senyum sendiri, pasti pada enggak tau kan siapa si dani itu? dia....dulu cowok yang bisa membuat aku terbang melayang jauh ke angkasa kalo lagi ngegombal haha. ya intinya sih itu,dan sekarang kita mau ketemuan lagi sama temen temen SMP yang dulu bener bener kayak keluarga! oh God kalo disuruh milih mau deh balik lagi ke SMP, asli mau SMP bangeet!
jam 10 teng aku di jemput dani, ya tentu saja di tempat kami janjian tadi. dia cool banget hari ini, pake jaket putih dan kaus putih trus celaja jeans hitam pekat serta sepatu sneakers nya yang berwarna biru hitam.
"hai Ty" sapanya sambil membuka helm sportynya.
"hai dan! yuk langsung aja, anak anak udh pada nyampe disana tuh"
dan kamipun sampai ditempat tujuan kami, acara dimulai dengan sangaaaaaaaaaaaat baik. Kami memulainya dengan saling kangensapa dan mengakhirinya dengan saling berpelukan. dani menghamoiriku, "em Ty, pulangnya mau gua anter apa mau pulang sendiri nih?"
"jangan anggep gua beban lah dan, kalo emang lo mau nganterin gua pulang ya ayo ajasih. tapi kalo enggak ya gapapa. Gak usah mikir gara gara lo jemput gue makanya lo yang harus anterin gua balik juga kali dan"
"gaak, gak gitu kok maksud gue ty yaampun. maaf ya kalo lo nangkepnya gitu" katanya sambil memegang pundak ku.
"yaudah pulang yuk" jawabku canggung.
di motor aku hanya diam saja tanpa bicara apapun karena emang gak memungkinkan aku ngomong, bukan karena aku menjauhi diri tapi ini tuh lagi ngebut parah dan aku ribet sendiri sama rambutku.
sesampainya di rumahku Dani membuka helm nya. "Ty, makasih yaa hari ini acaranya sukses" katanya.
"kok jadi makasih ke gue?"
"iyalah, lo kan yang smsin semua anak trus jadinya pada bisa semua gini. Tadinya kan pada gak bisa gara gara sibuk" jawabnya
"ooh haha, yaampun bukan berarti ini semua karena gue kan? yaudah lah yang penting hari ini indah banget buat semuanya" Dani mengangguk mengiyakan perkataanku.
"mm yaudah gua pulang ya Ty" kayanya sambil memakai helm
"hati hati ya dan, jangan ngebut ngebut!" seruku.
"oke, nice meet you again. I'll miss you after this day"
"hah?"
"ah enggak kok, daaaah" serunya sambil melenggang pergi.

LOVE LIFE part 11

Senin, 11 April 2011
Jadilah aku disini makan bakso sambil senyum senyum haha. Tiba-tiba pipiku ditabok pake sendok. "aw panas tau" eluhku sambil mengelap pipi menggunakan tisu.
"maaf deh haha abis gua ngeri ama lu. Jangan jangan lu udah mulai gila lg ty haha" jawab Riri.
"yg gila mah elu, sendok abis nyemplung ke kuah bakso ditabok ke gue hhh"
"wakaka, abis lu aneh masa tiba tiba senyum senyum sendiri gitu hii. Kan yg merinding jadi gue"
"aduh iyadeh yg lg bahagia maah hahaha" timpal Achy
"bahagia? gara-gara apean?" tanya Lila.
"ih lemot deh lu haha, si Tya lg bahagia gara-gara apalagi coba kalo bukan asta" jawab Achy
"ooh, trus kenapa emg?" aduuuh pengen bgt rasanya narik mulut si Lila biar sama mancung kayak idungnya. Achy sama Riri cuma garuk garuk kepala yg gak gatel.
"udah udah haha dari pada gak nyambung gini, mending kita abisin baksonya trus pulang. Oke?!" semua setuju. Tapi tiba tiba
"eh tp gua nanya beneran niih, si Tya kenapa sih?"
"LILAAA!!!"
***
Seminggu setelah uts sekolah cuma gitu gitu aja. Datar, paling cuma remedial. Guru pun masuk males malesan, ya yaudah deh muridnya juga gitu. Apalagi basic kitanya juga udah males HAHA. Tp enggak dgn olahraga, tau tuh tiba-tiba kita disuruh ke lapangan buat ambil nilai senam. Aku yg dari orok gak terlalu demen olahraga rasanya maleees bgt kelapangan.
"ish kalo gak ambil nilai, males bgt gue turun" teriakku dikelas. Yg langsung di "ho-oh" kan anak sekelas.
Sesampainya dibawah, aku dankawankawan disuruh menghafal 15 gerakan sekaligus dan langsung ambil nilai dihari yg sama. Aku melihat sekeliling lapangan, tampang anak kelasku gak meyakinkan
"hah? Miape ambil nilainya sekarang? Ahelah gue blm apaal!! " kira kira gitulah kalo kita terjemahin tampang pongo mereka ke bahasa indonesia yg baik dan benar.
"elah udah kita apalin ajadeh yuk, gak bakal apal juga kalo kita cuma ngomel-ngomel" saut Gitta padaku.
"tapi cara apalnya gimana giit?! Banyak tau haaa"
"Gini deh ty, kita ngapalin 5 menit. Nanti kita tes berdua, siapa yg salah paling banyak lo atau gak gue harus nyapa cowok yg kita taksir, hari ini. Gimana ?"
"hah?! Itumah sama aja lo suruh gue cium pantat kebo. Gak ah malu nih"
"ya trus gmn lagi cara apalnya, kan kalo kayak gini lo pasti kepepet kan? Dan mau gak mau lo harus apal. Yekan? Berani gak??" tantang Gitta.
"iya juga sih ya. Ayukdeh!!" putusku semangat.
Akhirnya kita berdua pun menghafalkan gerakan2 itu sesuai waktu yg kita berdua sepakatin, aku sendiri blm yakin sebenernya bisa apal apa enggak.
Setelah menghafal, aku dan Gitta mulai men-Tes diri masing masing.
"satu...dua...tiga..."
"hahaha mpoos lo salah Gitt" tawaku penuh kemenangan
Gerakan berlanjut, kali ini giliran aku yg kalah dan begitupun seterusnya. Sampai hasil akhirnya menunjukkan angka seri!
"sihal, phadahalh tahdih guah udahh mehnangh tuhuh. Ehlahh Thy kuhrangh dihkith dohanghh
"ha? Lo ngomong apaan sih git? Haha tarik napas dulu gih" ucapku sambil terkikik.
"gue yg harusnya menang tauhh" bilangnya sambil meneguk air mineral lalu ia melanjutkan "cuma beda dikit doang. Udaah lo kalah aja kek"
"enak aje lu, kalah yaudah kalah aje haha dasar culas"
Dan akhirnya? Gak ada yg menang dan kalah antara aku dan Gitta. Dan gak ada satupun dari aku dan Gitta yg berhasil menjatuhkan harga diri lawan buat nyapa gebetannya. Seneng sih, tapi enggak juga. Artinya aku gagal bikin Gitta malu HAHAHA.