"aduh Git gpp? maaf bgtt" aku menginjak kakinya
"gpp kok, plng ntar bengkak ehe. Candaa"
" heeh, yaudah yuk ke lapangan"
-*-
Dia mulai bermain, menendang dari satu org ke org lain. Tendangannya yg jitu membuatku tak bisa melepaskan mataku darinya. Entah kenapa, its wonderful for me. Sesaat kemudian dia memasukan bola itu ke gawang, aku bersorak. Tp tentu saja tidak bersorak menggunakan pompom, aku hanya bersorak dalam volume kecil yg hanya mampu di dengar oleh ku dan Gitta. Kami berdua hanya akan tertawa saat dia terjatuh, tersikut, tertendang, terpeleset. Haha mengerikan sekali sbnrnya menjadi pemain bola itu. Hanya demi memasukkan bola satu, mreka rela tertendang, rela berdarah. Hanya untuk menang.
"mana sih asta. Lama deh, kan gue mau nonton. Masa gua disini cuma nontonin asta nya elu." Gitta memulai pembicaraan. Random sih emg, kalo buat org yg gak ngerti, mngkin kita dikira gila. But its fact,itulah faktanya. Mreka sperti kembar, tp nyatanya bukan, mereka org yg berbeda. Sangaat berbeda.
tiba tiba saja bola itu melesat ke arah ku dan Gitta, untung tidak ada yg terluka. Aku yg shock hanya bisa berdiam diri tak mengerti apa yg harus ku lakukan.
aku melihat ke arahnya, dia melihatku! YaAllah, bahagia sekaliiii . Aku yg salting langsung membuang muka, aku tau sbnrnya dia melihat ke arah ku hanya krn bola itu. Andai bola itu tdk tertendang ke aku psti dia tidak melihatku. Ya, tp bhagia ini bisa menutupi kekecewaanku.
"woy! Senyum senyum sendiri. Udh gila? Masa cuma gara2 asta doang lo jadi gak waras sih haha."
"hihi, gue td ngeliat dia."
"cuma gara2 itu? Sampe senyum2 ? kyknya jg tiap hari lo liat dia deh Ty, hayo boong"
"iih gak bohong, bener kok. Dia keren hehe"
aku gak mungkin bilang sama Gitta kalo aku diliatin sama dia, kalo itu cuma hayalan ku aja, malu kan? Jd..lbh baik gak usah. Kalau pun itu cuma hayalan, biarlah jadi hayalanku aja gaboleh ada yg tau.
bel sekolah berdering, semua ekskul selesai saat itu jg. Begitu pun futsal. Semuanya prgi ke blkng untuk berganti baju
sesaat setelah futsal membubarkan diri. Aku dan Gitta memutuskan untuk pulang. Namun nasib berkata lain, hujan rintik rintik pun turun dari langit yg kelabu itu. Terpaksa kami menahan diri untuk pulang. Tapi..di setiap masalah pasti ada hikmahnya, liat saja skrng aku berjaan disampin Asta. Maygaat rasanya seperti aku pulang brg dia! Maafkan aku Gitta, aku mencampakkan mu haha
sesampainya di tanjakan dpn sklh, tiba2 saja Asta berlari ke arahku. Ku kira dia akan bilang "hai" atau "mau pulang brg aku?" tp nyatanya aku hanya berhayal. Dia berlari ke arah teman futsalnya, yg tak lain dan tak bukan adalah teman kelasku.
"Reno..! Jadi kan bsk tanding futsal?" Asta berbicara
"jadi lah, di winner kan? Jam berapa maunya?"
"jam 9 ajadeh tengah tengah, oke? Gue tunggu lo haha"
aku mendengarnya bercakap2 dgn Reno, ketua kls ku. Stelah itu aku jg mendengarnya berlari melewati ku. Aku deg2an setengah mati. Ya Tuhaan, knp kau ciptakan makhluk seperti dia. Makhluk yg telah mengambil hatiku sepenuhnya. Asta.
- - - - - My own world - - - - -
Mereka yang mau melihat "sampah" ku :')
LOVE LIFE part2
Diposting oleh
Shandy Tyas
di
2/19/2011 08:50:00 PM
Sabtu, 19 Februari 2011
Label:
story
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar